Beberapa contoh pembelajaran meliputi :
a. Teams
Kelompok yang dibentuk beranggotakan 4 atau 6 orang siswa. Kelompok tersebut merupakan kelompok heterogen, yang mewakili hasil-hasil akademis dalam kelas, jenis kelamin, dan atau etnis. Fungsi kelompok adalah untuk memastikan bahwa semua anggota kelompok ikut belajar, dan lebih khusus adalah mempersiapkan anggotanya untuk mengerjakan tes dengan baik.
Strategi pemecahan masalah ditekankan pada seluruh materi. Masing-masing unit terbagi dalam :
- Satu lembar petunjuk, berisi tinjauan konsep-konsep yang diperkenalkan oleh guru dalam pembelajaran kelompok (dibahas dengan singkat) dan pemberian metode pemecahan masalah secara tahap demi tahap. Beberapa lembar praktek keterampilan yang membawa pada ketuntasan keseluruhan keterampilan.
- Tes formatif
- Sebuah tes unit
- Lembar jawaban untuk keterampilan,tes formatif dan tes unit.
Setelah ujian singkat, guru mengajarkan pelajaran pertama. Lalu para siswa diberikan satu unit perangkat pembelajaran matematika secara individual. Unit-unit tersebut dicetak dalam buku-buku siswa. Para siswa mengerjakan unit-unit tersebut dicetak dalam kelompok masing-masing, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
(a). Para siswa membentuk pasangan-pasangan atau bertiga dalam suatu kelompok untuk pengecekan.
(b). Para siswa membaca lembar petunjuk dan memints teman sekelompok atau guru membantu bila perlu. Kemudian mereka mulai dengan keterampilan praktis dalam unit tersebut.
(c). Masing-masing siswa mengerjakan misalnya 4 soal pertama, dengan menggunakan praktek keterampilannya sendiri dan kemudian meminta seorang teman kelompok untuk memeriksa jawaban yang ada di belakang lembar soal. Bila keempat jawaban tersebut benar siswa tersebut boleh meneruskan pada praktek keterampilan berikutnya, dan seterusnya, sampai dia mendapat satu blok 4 jawaban yang benar. Jika siswa yang mendapat kesulitan pada tingkat ini, disarankan untuk meminta bantuan dalam kelompok mereka sebelum meminta pada gurunya.
(d). Bila seorang mendapat sebuah blok dengan 4 jawaban benar siswa tersebut akan ikut tes formatif yang menyerupai praktek keterampilan terakhir. Pada tes terakhir ini, siswa bekerja sendiri sampai selesai. Seorang teman sekelompok member skor tersebut. Bila siswa tersebut mendapat 2 atau lebih jawaban yang benar, teman sekelompoknya menandai tes tersebut untuk menunjukkkan bahwa siswa tersebut telah lulus dan berhak ikut tes unit. Tetapi bila tidak mendapat 2 jawaban yang benar, guru dipanggil untuk menanggapi soal-soal tersebut. Guru mungkin menyuruh siswa tersebut untuk mengerjakan item-item tersebut.
(e). Siswa menyelesaikan tes Unit yang merupakan tes akhir untuk menentukan kriteria kelompok.
Diakhir minggu guru menghitung skor kelompok. Skor ini didasarkan pada jumlah rata-rata unit yang tercakup oleh anggota kelompok dan akurasi dari tes-tes unit. Kriteria dianut oleh prestasi kelompok. Kriteria yang tinggi dibuat untuk kelompok super, kriteria menengah dengan kelompok hebat dan kriteria minimum untuk kelompok baik. Kelompok-kelompok yang memenuhi kriteria super dan hebat menerima penghargaan yang menarik.
Setiap guru mengajar selama 10 atau 15 menit kepada dua atau tiga kelompok heterogen yang bernilai sama dan sesuai dengan kurikulum. Guru menggunakan pelajaran konsep khusus yang disediakan dalam program. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan konsep mayor (utama) pada siswa. Guru menggunakan bentuk manipulasi, diagram serta demonstrasi secara ekstensif. Pelajaran dirancang untuk membantu siswa memahami antara bidang matematika yang mereka pelajari dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang mereka hadapi. Pada umumnya siswa menginginkan agar konsep tersebut diberikan pada mereka dalam teaching group sebelum mereka mengerjakan latihan unit secara individual. Pada saat guru mengajar pada siswa dalam teaching Group, siswa yang lain melanjutkan untuk bekerja secara berkelompok mengenai unit individual. Pengajaran langsung (tatap muka) pada teaching group dapat dilakukan dalam program pengajaran individual karena siswa harus bertanggung jawab untuk memeriksa, memahami materi serta bekerja secara bertahap dan konsisten.
Dua kali dalam seminggu, para siswa mengambil tes-tes tiga menit berdasarkan fakta.
Setelah tiga minggu, guru menggantikan program individual yang digunakan dalam menyelesaikan tes, dan menggunakan waktu selama satu minggu untuk mengajar yang berhubungan dengan strategi pemecahan soal.
“Pendidikan adalah sebuah proses untuk mengubah prilaku seseorang hanya melalui pendidikan jiwa, prilaku, pola berfikir dan cita-cita untuk menjadi lebih baik dan selalu memberikan yang terbaik kepada sesama dapat terwujud”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar