Jumat, 26 Februari 2010

Jadilah Wanita Yang Paling Bahagia ...

Anakku ...

Jadilah seperti lebah yang hinggap di atas bebungaan yang harum dan ranting-ranting yang segar, Jangan beri kesempatan kepada diri untuk menyelidiki kelemahan orang lain dan mencari-cari kesalahan mereka


Jika Allah selalu bersamamu,mengapa kau merasa takut kepada selain-Nya ?Apabila Allah mengujimu,Siapa lagi yang dapat kamu Harapkan pertolongan-Nya?


Bersikaplah Optimis, maka Allah akan besertamu, para malaikat memohonkan ampunan buatmu, dan surga siap menantikan kedatanganmu

Sesungguhnya peralihan dari kekeliruan kepada kebenaran memerlukan perjuangan yang panjang, tetapi semuanya terasa indah ...


Jangan putus asa terhadap dirimu, karena peralihan itu lambat jalannya dan kamu akan menjumpai hambatan-hambatan yang dapat memadamkan cita-cita, Berupayalah untuk menanggulanginya dan jangan biarkan ia mengalahkanmu


Api kedengkian itu akan memakan tubuh pelakunya sendiri dan banyak cemburu itu bagaikan api yang berkobar kemana-mana, jika kamu tidak mempersiapkan diri sejak hari ini maka hari esok bukan menjadi milikmu


Padamkanlah api kedengkian yang membakar dada dengan memberikan pemaafan yang menyeluruh terhadap setiap orang yang pernah berbuat jahat kepada dirimu nikmat yang diharamkan sesudahnya akan diiringi dengan penyesalan, kekecewaan dan siksaan


Jadilah dirimu seperti Pohon kurma yang menjulang tinggi dengan cita-citanya dan jauh dari gangguan yang membahayakan. Jika ada melemparinya dengan batu Ia akan membalasnya dengan buahnya yang masak


Hapuslah air mata dengan berbaik sangka kepada ALLAH, Usirlah semua kesusahan dan kesedihan dengan mengingat-ingat nikmat-nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada kita


Sesungguhnya hari kemarin bagaikan mimpi yang telah berlalu dan telah habis waktunya sedangkan hari esok adalah harapan yang indah adapun hari ini adalah realita yang sebenarnya

(Saduran bebas dari "Jadilah wanita yang paling berbahagia " karya Aidh Al-Qarni)

Ya Allah ya Tuhanku, runtunan karunia-Mu telah melengahkan aku untuk benar-benar bersyukur kepada-Mu


Limpahan anugrah-Mu telah melemahkan aku untuk menghitung pujian atas-Mu


Iringan ganjaran -Mu telah menyibukkan aku untuk menyebut kemuliaan-Mu...


Tuhanku, rangkaian bantuan-Mu telah melalaikan aku untuk memperbanyak pujian pada-Mu


Besarnya nikmat-Mu tak terhingga sehingga kelu lidahku menyebutnya, namun rasa Syukurku memudar disamping limpahan anugerah-Mu...


Karunia-Mu sungguh tak terbilang sehingga lumpuh akalku memahaminya....


Bagaimana mungkin aku berhasil mensyukuri-Mu, karena rasa syukur-ku pada-Mu, memerlukan syukur lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar